Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kain Batik, Ulos Sampai Wayang Diboyong ke Ceko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 07 Agustus 2010, 10:10 WIB
Kain Batik, Ulos Sampai Wayang Diboyong ke Ceko
Jakarta, RMOL. Sebagai salah satu rangkaian acara Festival Indonesia 2010 di kota Plzen, Ceko pada Kamis (5/8) telah dibuka Pameran Kain Tradisional Indonesia bertempat di Galeri Manumade, Plzen. Kain-kain yang indah ini dipamerkan mulai 5 Agustus sampai 2 September.

“Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Indonesia kepada kota Plzen yang tengah bersaing meraih predikat sebagai Ibu Kota Budaya Eropa Tahun 2015,” ungkap Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Praha Azis Nurwahyudi kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (6/8).

Sejumlah 50 kain tradisional dari seluruh Indonesia dipamerkan di Galeri Manumade yang telah berusia sekitar 500 tahun. Acara yang berlangsung dibangunan berarsitektur gaya renaissance tersebut dibuka oleh Azis Nurwahyudi, yang didampingi oleh Direktur Humas Plzen 2015, Katarina Chabova.

Kain yang dipamerkan terdiri dari kain Batik khas Solo, Yogyakarta, Madura, Pekalongan dan Cirebon. Selain itu juga dipamerkan Ulos Sumatra Utara, Tapis Lampung, Tenun Sumba, dan kain khas Bali. Masing-masing kain tersebut diberi keterangan dalam Bahasa Ceko yang mempermudah para pengunjung memahami filosofi dari setiap motif yang dipamerkan.

Pembukaan pameran diawali dengan penampilan Tari Persembahan dari Kepulauan Riau yang ditampilkan oleh Sanggar Sekar Melati KBRI Praha. Saat pembukaan pameran, masyarakat kota Plzen yang hadir diberi penjelasan langsung dalam Bahasa Ceko oleh Sona Cermakova, mantan penerima beasiswa Darmasiswa di UGM Yogyakarta.

Selama dua jam Sona menjelaskan tentang wayang sambil memberikan contoh perbedaan Wayang Kulit dengan Wayang Golek, dan menceritakan keindahan alam serta kehidupan masyarakat Indonesia melalui berbagai foto yang dibuatnya selama tinggal di Yogyakarta.

Sepanjang acara, Sona yang fasih berbahasa Indonesia dan Jawa, juga menjelaskan berbagai perbedaan Batik dan kain-kain dari berbagai daerah lainnya. Sona tidak lupa menceritakan proses pembuatan Batik yang dilengkapi dengan contoh langkah-langkah pembuatannya. Para pengunjungpun dapat langsung mengenal apa yang disebut dengan membuat pola, menorehkan malam dengan canting, sampai selesai dibuatnya sebuah motif Batik.

Para pengunjung juga antusias untuk bertanya mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pengalamannya selama mengikuti program Darmasiswa. Selepas acara, beberapa anak muda di kota Plzen yang terkenal dengan produksi bir tersebut juga mengerumuni Sona dan bertanya tentang program beasiswa tersebut.

Pada akhir acara, KUAI KBRI Praha Azis Nurwahyudi mengundang warga kota Plzen untuk berkunjung ke Indonesia agar mempunyai pengalaman yang berkesan seperti pengalaman Sona Cermakova. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA