Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GP Bahrain Terancam Gagal Diselenggarakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 21 April 2012, 09:51 WIB
GP Bahrain Terancam Gagal Diselenggarakan
Demonstrasi Bahrain/ist
RMOL. Grand Prix Formula 1 (GP F1) yang akan digelar di Bahrain pada Minggu (22/4) terancam dibatalkan, pasalnya sejak kemarin (20/4) ribuan demonstran anti pemerintah memadati jalan-jalan di Ibu Kota Bahrain untuk menentang diadakannya balapan tersebut.

Meski demikian, Pangeran Bahrain Salman bin Hamad al Khalifa secara tegas mengatakan bahwa balapan yang akan digelar di sirkuit Sakhir tersebut akan tetap diselenggarakan. Salman beralasan bahwa balapan ini merupakan suatu peristiwa yang penting bagi negaranya.

Bagi pemerintah Bahrain, yang dikuasai turun temurun oleh keluarga al Khalifah, berlangsungnya GP di negara mereka tanpa insiden apa pun menjadi petunjuk bahwa unjuk rasa antipemerintah tidak berpengaruh besar, sekaligus membuktikan stabilitas politik dan sosial di negara itu.

Selain itu, jika balapan ini gagal digelar seperti yang terjadi pada tahun lalu, Bahrain diperkirakan akan mengalami kehilangan pemasukan sebesar 250 juta Euro. Perhitungan kerugian ini terhitung mulai dari pemasukan pariwisata, sponsor penyelenggaraan, dan tentu penjualan tiket serta belanja para penonton. Sebagai gambaran, kapasitas penonton di Sirkuit Sakhir mencapai sekitar 50.000 orang.

"Itu penting secara ekonomis. Semua partai politik dari semua spektrum menyambut baik balapan ini. Sejauh yang saya pahami, hanya beberapa politisi yang menyampaikan komentar dan mereka tidak mewakili seluruh sepktrum di Bahrain," tutur Salman, sebagaimana dikutip BBC (Sabtu, 21/4).

Pada Jumat (20/4), puluhan ribu demonstran, sambil membawa berbagai spanduk dan bendera, memenuhi jalan-jalan di Ibu Kota, Manama, untuk menentang diadakannya lomba balap mobil Formula 1.

Pemerintah Bahrain mengaku terpaksa mengizinkan aksi demo besar-besaran tersebut untuk menghindari bentrokan. Bentrokan anti pemerintah di Bahrain sudah berlangsung selama 14 bulan. Pemerintah Negeri Teluk juga mengaku malu pada penonton dan tim F1 yang bersiap-siap mengadakan lomba, Ahad (22/4) besok.

Pemerintah Bahrain telah menambah pasukan keamanan di sekitar sirkuit dan di seluruh penjuru kota Manama. Walaupun begitu, aksi unjuk rasa terus meningkat hingga menjelang lomba F1 besok. Bahkan tim balap India tidak ikut latihan kedua karena ada ancaman bom.

Sebelumnya, bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan selalu terjadi setiap hari selama berbulan-bulan. Namun, rezim Bahrain telah meminta bantuan pasukan Arab Saudi pada tahun lalu untuk memadamkan aksi yang hampir menjungkalkan keluarga kerajaan tersebut.[ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA