Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Parlemen, Suu Kyi Bekerja di Tengah Kerumunan Militer

Babak Baru Perpolitikan Myanmar Dimulai

Kamis, 03 Mei 2012, 08:32 WIB
Di Parlemen, Suu Kyi Bekerja di Tengah Kerumunan Militer
Aung San Suu Kyi
RMOL.Setelah memboikot parlemen selama sepekan, akhirnya tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi mau disumpah menjadi anggota parlemen, kemarin. Suu Kyi juga memulai rapat pertamanya.

Peraih Nobel Perdamaian 1991 beserta dengan anggota par­tainya, Liga Nasional Demokrasi (NLD), sebelumnya, menolak pengambilan sumpahnya. Me­reka berseteru terkait kata dalam sumpah angota perlemen. Me­nu­rut kubu Suu Kyi (66), kata “melindungi konstitusi” dalam sumpah tersebut harus diubah dengan kata “menghormati kons­titusi”. Bagi Suu Kyi kata pe­lin­dung itu seperti membuka ke­na­ngan lama terhadap junta militer yang berkuasa lebih dari 50 tahun di sana.

“Alasan kami menerima (sum­pah) itu, karena itulah yang di­inginkan rakyat. Rakyat memilih kami karena mereka ingin meli­hat kami berada di parlemen,” terang Suu Kyi. “Kami percaya harus selalu fleksibel dalam pe­r­juangan kami karena itu satu-satunya cara kami bisa mencapai tujuan kami tanpa kekerasan,” lanjutnya.

Suu Kyi berdiri membaca sumpah parlemen serempak de­ngan 33 anggota partai NLD yang menang di pemilu sela 1 April 2012. Penandatanganan sumpah menandai babak baru per­po­li­ti­kan Negeri Lumbung Padi itu. Peristiwa kemarin juga menandai transformasi nasib Suu Kyi. Di­tahan dalam tahanan rumah se­lama 15  tahun terakhir, tetapi kini menjadi tokoh sentral bagi tran­sisi bangsanya menuju demo­krasi.

Pengambilan sumpah dilaku­kan 40 menit di ibukota Naypi­taw. Setelah itu, mereka memulai rapat. Suu Kyi berada di ruangan megah di antara para pria. Dia du­duk dekat blok para anggota mi­liter yang menguasai setengah dari seluruh kursi parlemen.

Sebelum disumpah, Suu Kyi dikerumuni wartawan lokal dan asing saat. Dia terlihat santai saat se­orang anggota parlemen me­nya­panya. Dia mengaku tidak cang­gung bekerja sama dengan militer.

“Saya memiliki itikad baik yang luar biasa terhadap militer. Hal itu takkan mengganggu saya untuk duduk bersama dengan me­reka. Biarkan waktu yang ber­bicara. Saya selalu optimis ter­ha­dap perkembangan. Di politik, Anda harus selalu optimis,”  k­o­mentarnya.

Banyak anggota parlemen ber­h­arap debut Suu Kyi akan men­jadi katalis bagi reformasi yang dilakukan Presiden Thein Sein. “Parlemen akan menjadi lebih kuat karena hubungan baiknya dengan masyarakat inter­na­si­o­nal,” kata Khin Maung Yi, ang­gota parlemen dari partai Ang­katan Nasional Demokrat.

“Kami anggota parlemen men­g­inginkan dia di legislatif untuk waktu yang lama  Banyak hukum yang harus berubah dan diubah,” lanjut wanita berjulukan Steel Orchid atau Anggrek Besi itu.

Kini, tugas berat menghadang Suu Kyi dan anggota parlemen dari NLD. Sebab, meski me­me­nangi pemilu sela lalu namun juml­ah kursi NLD di parlemen ter­bilang sangat minim. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA