Kerry menunjukkan koÂmitÂmennya mewujudkan perÂdaÂmaiÂÂan antara Israel dan PalesÂtina. Perundingan damai antara Israel dengan Palestina yang terhenti sejak September 2010.
Gara-garanya, Israel masih melanÂjutÂkan pembangunan peÂmukiman di wilayah Tepi Barat dan YeruÂsalem Timur yang jelas-jelas meÂmecah wiÂlayah Palestina. Kerry akan memulai masa jaÂbaÂtannya deÂngan kunÂjungan ke Israel daÂlam dua pekan ke depan.
Kepada PM Netanyahu, Kerry menyampaikan komitmennya dan menegaskan dukungan pemerintah AS bagi Israel. MeÂnurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria NuÂland, Kerry juga meÂngutarakan komitmennya daÂlan meÂwuÂjudkan perdamaian antara IsÂrael dan Palestina. Sedangkan PM Netanyahu yang kembali terpilih untuk periode ketiga menjelaskan kiÂnerjanya dalam membentuk pemerintahan IsÂrael yang baru.
Kepada Presiden Abbas, Kerry mengutarakan niat AS untuk membantu Palestina. “Dia meÂnyamÂpaikan keinginan untuk melanjutkan upaya deÂngan Kongres mengenai memÂberi dana bagi Palestina dan memÂfokuskan pada langkah-langÂÂkah positif yang dilaÂkuÂkan IsÂrael dengan melepaskan paÂjak pendapatan,†jelas Nuland.
Israel telah mencairkan taÂrif dan pajak sebesar 100 juta doÂlar AS yang selama ini diÂkumÂpulkan atas nama otoritas PaÂlestina. Dana itu dibekuÂkan peÂmerintah Israel, sebaÂgai huÂkuÂman karena Palestina menÂdaÂpatkan peningkatan status seÂbaÂgai negara non-anggota di PBB.
Dalam telepon diplomatik Minggu (3/2) waktu AS, Kerry juga mengÂhuÂbungi Presiden Israel Shimon Peres. Selain itu, Kerry juga meÂnelepon Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan Kim Sung-hwan, MenÂlu Turki Ahmet DavuÂtogÂlu, Menlu Kanada John Baird dan Wakil Menlu Meksiko Jose Antonio Meade Kuribrena. Selain memperÂkenalkan diri, Kerry rata-rata membicarakan isu-isu regional. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: