Penyidik menemukan di lokasi kejadian bahwa pesawat rusak ketika menghantam tanah dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyerangan.
"Pesawat hancur pada saat kecelakaan," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve (Jumat, 25/7).
"Kami pikir pesawat mengalami kecelakaan karena alasan yang berkaitan dengan kondisi cuaca," sambungnya.
Secara terpisah, Menteri Transportasi Frederic Cuvillier menjelaskan ada bau bahan bakar pesawat di lokasi kejadian. Selain itu puing-puing pesawat juga tersebar dalam radius yang sempit. Hal itu merujuk pada kesimpulan bahwa penyebab kecelakaan kemungkinan terkair dengan cuaca ataupun kendala teknis.
"Kami mengesampingkan (dugaan) penyerangan dari darat," jelasnya seperti dikabarkan
Reuters.
Pernyataan itu muncul mengingat Prancis telah mengerahkan ratusan pasukannya ke wilayah Mali sejak tahun lalu demi meredam aksi pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan al Qaeda.
Diketahui pesawat bernomor penerbangan AH5017 sempat kehilangan kontak kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Burkina Faso menuju Aljazair. Pilot sempat mengubah arah karena cuaca buruk. Pesawat kemudian telah ditemukan menjadi puing-puing di Mali. Seluruh penumpang yang berjumlah 110 orang dan 6 kru tidak ada yang selamat.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: