Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nobel Perdamaian 2014 untuk India dan Pakistan

Sabtu, 11 Oktober 2014, 00:25 WIB
Nobel Perdamaian 2014 untuk India dan Pakistan
ilustrasi/net
rmol news logo Penghargaan Nobel Perdamaian 2014 diberikan kepada seorang remaja Pakistan Malala Yousafzai (17 tahun) dan warga India Kailash Satyarthi (60 tahun) pada Jumat (10/10).

Yousafzai menjadi penerima hadiah Nobel termuda saat ini, namanya mencuat setelah ia ditembak di bagian kepala oleh milisi Taliban untuk mendukung hak pendidikan bagi perempuan. Sedangkan Satyarthi adalah aktivis bagi hak anak-anak di India.

Komite Nobel Norwegia mengatakan, Yousafzai dan Satyarthi telah terpilih menjadi pemenang bagi perjuangan mereka melawan penindasan terhadap anak-anak dan pemuda, serta bagi hak semua anak untuk mendapat pendidikan.

Penghargaan ini diberikan pada saat pertikaian pecah antara India dan Pakistan di sepanjang perbatasan yang menjadi wilayah sengketa Kashmir.

"Komite menganggapnya sebagai poin penting bagi seorang Hindu dan Muslim, India dan Pakistan untuk bekerjasama dalam sebuah perjuangan untuk pendidikan dan melawan tindak ekstrimisme," kata Ketua Komite Nobel Norwegia Thorbjoern Jagland.

Yousafzai diserang pada tahun 2012 di sebuah bus sekolah di Lembah Swat Pakistan oleh sejumlah pria bersenjata sebagai hukuman atas yang ia tulis pada blognya untuk BBC Urdu. Sejak usia 11 tahun dia berkampanye melawan upaya Taliban dalam menolak pendidikan bagi perempuan.

Setelah kesembuhannya dari serangan itu ia tidak dapat kembali ke Pakistan dan pindah ke Inggris. Mendirikan Malala Fund dan mendukung kelompok-kelompok advokasi pendidikan lokal dengan fokus pada Pakistan, Nigeria, Yordania, Suriah, dan Kenya.

Satyarthi, yang melepaskan karirnya sebagai seorang insinyur listrik pada tahun 1980 untuk berkampanye menentang pekerja anak telah memimpin berbagai bentuk protes damai dan demonstrasi. Dengan fokus pada eksploitasi anak-anak bagi keuntungan finansial.

"Penghargaan ini suatu kehormatan bagi semua anak-anak yang masih hidup yang menderita akibat perbudakan, buruh paksa dan perdagangan manusia," kata Satyarthi kepada CNN-IBN setelah ia mengetahui memenangkan Nobel.

Dalam sebuah editorial terbaru, Satyarthi mengatakan bahwa data dari organisasi non pemerintah menunjukkan pekerja anak bisa berjumlah 60 juta di India atau sebanyak 6 persen dari total penduduk.
 
"Anak-anak dipekerjakan bukan hanya karena kemiskinan orang tua mereka, buta huruf, kebodohan, kegagalan dalam program pengembangan dan pendidikan. Tapi, pada dasarnya karena fakta bahwa keuntungan besar apabila mempekerjakan anak sebagai pilihan yang paling murah. Terkadang bekerja tanpa digaji sedikitpun," tulisnya.

Ia berpendapat bahwa anak-anak dipekerjakan secara ilegal dan perusahaan menggunakan keuntungan finansial untuk menyuap pejabat, dan akhirnya menciptakan lingkaran setan.

Pada tahun lalu Yousafzai ditujukan Majelis Pemuda PBB dalam sebuah acara  SekJen PBB Ban Ki-moon  untuk menyerukan 'Malala Day'. Tahun ini ia pergi ke Nigeria untuk menuntut pembebasan 200 siswi yang diculik oleh ekstrimis Islam Boko Haram.

"Untuk anak-anak dari Nigeria dan seluruh Afrika, dan di seluruh dunia saya ingin mengatakan jangan biarkan orang memberitahu kalian bahwa kalian lebih lemah dari atau kurang dari apa pun," katanya dalam pidato.

"Kalian tidak kurang dari anak-anak. Kalian tiidak kurang dari seorang anak dari negara yang lebih kaya atau lebih kuat. Kalian adalah masa depan negara kalian sendiri. Kalian akan membangunnya dengan kuat, dan kalianlah yang memimpin," ujar Yousafzai.

Hadiah Nobel senilai USD 1,1 juta akan diberikan di Oslo, Norwegia pada 10 Desember mendatang. Atau bertepatan dengan hari ulang tahun sang penggagas penghargaan Alfred Nobel.

Pemenang termuda sebelumnya adalah ilmuwan Inggris kelahiran Australia Lawrence Bragg, dengan usia 25 tahun ketika ia mendapatkan Nobel Fisika bersama ayahnya di tahun 1915. [ema/why]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA