Presiden Blaise Compaore mengumumkan pengunduran diri pada Jumat (31/10) setelah terjadi demonstrasi terus menurus sejak 2011, menentang 27 tahun kekuasaan.
"Demi menjaga demokrasi serta perdamaian sosial, saya menyatakan kekosongan kekuasaan untuk memungkinkan pembentukan transisi menuju pemilu yang bebas dan adil dalam waktu maksimum 90 hari," kata Compaore saat menyatakan mundur, seperti dilansir AFP (Sabtu, 1/11).
Awalnya Compaore menolak mengundurkan diri yang memicu para demonstran berkumpul di luar markas militer yang terletak di jantung ibukota, pada Kamis (30/10). Para demonstran memaksa Compaore untuk tidak mengubah konstitusi yang bertujuan memperpanjang masa kekuasaan. Compaore pernah bersumpah untuk tetap berkuasa selama satu tahun lagi di bawah pemerintahan transisi.
Sementara, Presiden Prancis Francois Hollande berjanji bahwa akan berkontribusi menenangkan situasi di negeri bekas jajahannya itu. Ia yakin Compaore akan mengambil keputusan tepat dalam beberapa waktu mendatang untuk mencapai ketenangan yang diperlukan.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: