Data yang dirilis lembaga itu berupa snapshot atau cuplikan gambar yang menunjukkan bacaan terkait adanya pesawat tempur militer di wilayah dekat jatuhanya MH17 sekitar 20 menit setelah kecelakaan terjadi.
Data itu sendiri diambil oleh stasiun radar yang terletak di Rostov Rusia, wilayah dekat perbatasan Ukraina. Namun ia menolak menyebut apakah snapshot diambil oleh radar sipil atau militer.
CEO lembaga itu, Sergey Melnichenko menyebut, pada saat kejadian ada sekitar satu atau dua pesawat tempur di dekat wilayah udara di mana pesawat Malaysia tersebut terbang.
Data yang dirilis itu sekaligus membantah asumsi dari negara-negara barat yang menyebut bahwa pesawat jatuh ditembak dari tanah oleg pasukan pemberontak di wilayah Ukraina timur oleh rudal canggih.
"Data ini jelas menunjukkan bahwa pada saat kecelakaan itu dan setelah itu ada pesawat bergerak ke utara dari wilayah Boeing (jenis pesawat Malaysia Airlines bernomor MH17 itu). Kemungkinan besar, itu merupakan pesawat militer karena sangat dekat satu sama lain. Kesimpulannya adalah bahwa ada satu atau dua pesawat di sana," kata Melnichenko seperti dikabarkan
Russia Today.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: