Begitu kata mantan Menteri Keuangan Republik Ceko Andrej Babis.
"Zona euro adalah sebuah proyek ekonomi (yang) menjadi politis dan saya tidak ingin menjamin hutang Yunani, bank Italia. Saya tidak ingin menjadi bagian dari sistem ini karena tidak akan membawa kita apa-apa yang baik," katanya seperti dimuat
Reuters.
Babis sendiri merupakan kandidat terdepan untuk pemilihan umum di negara tersebut pada Oktober mendatang Ia digadang-gadang sebagai Perdana Menteri Republik Ceko selanjutnya.
Babis mengatakan bahwa bergabung dengan zona mata uang euro akan membebani negara tersebut dengan hutang luar negeri. Dan itu merupakan faktor yang penting untuk di soroti pada saat krisis ekonomi.
Babis yang merupakan kelahiran Slovakia, mantan pebisnis miliarder, dan partainya ANO telah menarik para pemilih dengan pendekatan gaya bisnis kepada pemerintah. Jajak pendapat terakhir menempatkan partai tersebut pada dukungan 33 persen, jauh di depan saingan utamanya, Demokrat Sosial, pada 14 persen
Agrofert, perusahaan yang dia bangun sebelum masuk ke dunia politik, adalah perusahaan swasta terbesar di negara itu yang mencakup sektor makanan, pertanian, bahan kimia dan media.
Dia memindahkan kepemilikan perusahaan ke dana perwalian tahun ini untuk mematuhi undang-undang benturan kepentingan.
Babis adalah menteri keuangan di pemerintahan kiri tiga partai namun dipecat bulan ini dalam sebuah pertengkaran yang berpusat pada tuduhan bahwa dia telah menghindari pajak dan mencampuri surat kabar yang dimilikinya.
Dia membantah melakukan kesalahan dan hanya menerima pemecatannya setelah bisa memilih penggantinya.
Republik Ceko bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004, berjanji bahwa satu hari akan mengganti mata uang dengan euro.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: