Pernyataan peraih nobel perdamiana itu kata Yusril
sangat paradoks karena hingga saat ini justru negaranya menutup seluruh
akses bantuan logistik kepada warga Rohingnya.
"Kalau memang
tidak ada apa-apa lalu mengapa akses itu ditutup? harusnya dibuka saja.
Jadi pernyataan Aung San Suu Kyi ini paradoks," tegas Yusril kepada wartawan, Sabtu (9/9).
Untuk itu, Yusril mendorong Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera investigasi kasus kekerasan di Rakhine, Myanmar.
"Saya mendesak Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar," kata Yusril.
Yusril mengatakan pihaknya memiliki perhatian serius terhadap kasus kekerasan yang menimpa masyatakat Muslim di Rohingnya. Bukan hanya atas dasar sesama Muslim, namun karena alasan kemanusiaan.
"Sampai sekarang kami terus mengggalang berbagai macam bantuan untuk dikirim ke Rohingnya. Ini bukan hanya karena sesama Muslim tetapi pembelaan terhadap siapapun yang dianiaya," demikian Yusril.
[san]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: