Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Reog, Rendang, Hingga Orang Utan Jadi Daya Tarik NEIF 2017 Di Boston

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 02 Oktober 2017, 07:18 WIB
Reog, Rendang, Hingga Orang Utan Jadi Daya Tarik NEIF 2017 Di Boston
Reog di Boston/Net
rmol news logo Guyuran hujan tidak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk tetap menghadiri New England Indonesian Festival (NEIF) 2017 yang digelar di jantung Kota Boston, Copley Square, pada Sabtu (30/9) waktu setempat.  

Apalagi dalam ajang festival budaya, seni dan kulinari Indonesia tahunan terbesar di kawasan pantai timur Amerika Serikat ini dikemas secara menarik oleh Persatuan Mahasiswa Indonesia di Massachussets, Amerika (PERMIAS) dan New England Indonesian Community Inc. (ICONE, Inc), didukung oleh kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Rumah Budaya Indonesia dari Washington DC, beserta Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata Indonesia dari Jakarta.

Menjadi menarik lantaran gelaran ke-5 NEIF ini menghadirkan seni tari Reog Ponorogo, kuliner rendang Padang yang khas, dan kekayaan margasatwa Indonesia seperti Orang Utan dan Komodo. Selain itu, para sukarelawan, pekerja seni, pengusaha makanan dan cendramata khas Indonesia yang berasal dari Massachusetts, Maryland, Philadelphia, New York, New Hampshire, Connecticut, dan Washington DC turut membantu meramaikan gelaran bertajuk "Indonesian Wildlife"

“Sejalan dengan makin bertambahnya kepedulian masyarakat global akan isu-isu lingkungan hidup, kami ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat lokal di kawasan New England mengenai keberagaman dan keunikan flora dan fauna yang dimiliki oleh Indonesia, seperti Orang Utan, Komodo, bunga Rafflesia dan lainnya," jelas Presiden dari PERMIAS, Dian Mak dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10).

NEIF 2017 juga mengangkat sisi keanekaragaman budaya beberapa kelompok etnis dalam masyarakat Indonesia yang bersentuhan dengan kehidupan satwa-satwa unik Indonesia melalui suguhan tari-tarian dan musik traditional seperti Reog dari Ponorogo, Tari Merak dari Jawa Barat, dan Tari Cendrawasih dari Bali.

Selain itu, NEIF 2017 juga merupakan ajang untuk menunjukkan bahwa komunitas Indonesia di Amerika Serikat adalah komunitas yang kuat, mempunyai semangat gotong royong yang hebat dan menjunjung tinggi persatuan.

"Hal ini terlihat dari antusiasme dan partisipasi dari berbagai lapisan dan golongan masyarakat serta mahasiswa Indonesia yang saat ini tinggal di kawasan pantai timur Amerika Serikat. Kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat Amerika disini bahwa persatuan dalam keberagaman (unity in diversity) inilah yang membuat Indonesia bisa unggul dan berbeda dari negara lainnya," ujar Co-Founder & President dari ICONE, Inc, Olla Chas.

Beragam suguhan kesenian Indonesia dibawakan oleh tim Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata Indonesia, Nusantara Kreasindo (sanggar tari Indonesia asal New Hampshire) dan Singo Lodoyo (sanggar budaya Ponorogo dari Washington DC).

Puluhan jenis masakan dan hidangan penutup khas Indonesia habis terjual untuk memenuhi kerinduan kulinari diaspora Indonesia, serta keingintahuan masyarakat lokal Boston akan keunikan dan kelezatan rasa makanan-makanan Indonesia. Rendang, mie bakso dan sate merupakan beberapa menu makanan yang paling banyak diminati oleh masyarakat lokal.

NEIF 2017 juga dimeriahkan oleh peragaan busana daerah, permainan tradisional Indonesia, Batik workshop, penjualan kerajinan dan pernak-pernik khas Indonesia, serta suguhan live music performance dari beberapa band lokal. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA