Wabah tersebut mulai berlangsung pada 28 September dan sempat tampak mereda di bulan Oktober dengan jumlah kasus yang berkurang.
Namun justri di bulan November kembali terjadi lonjakan pasien yang menderita kolera.
Juru bicara kepresidenan Amos Chanda mengatakan dalam sebuah pernyataan jelang akhir pekan ini bahwa presiden Zambia meyakini bahwa tindakan darurat diperlukan untuk menahan penyakit yang ditularkan melalui air, termasuk penutupan beberapa pasar.
Wabah tersebut awalnya terbatas pada daerah padat penduduk Lusaka dimana sanitasi yang buruk dapat membantu penularannya, namun penyakit tersebut kini telah menyebar ke daerah dengan tingkat kepadatan rendah.
"Presiden sangat prihatin dengan kemajuan epidemi dan oleh karena itu meminta pasukan pertahanan untuk bergabung dengan pemangku kepentingan lainnya dan benar-benar membersihkan Lusaka," kata Chanda seperti dimuat
Channel News Asia.
Wabah itu awalnya terkait dengan air yang terkontaminasi dari sumur dangkal namun penyelidikan mengungkapkan bahwa penyebaran tersebut juga disebarkan melalui makanan yang terkontaminasi.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: