Menurut pengumuman resmi pemerintah Bahrain akhir pekan kemarin, ladang minyak itu terletak di lembah Khaleej al-Bahrain, yang terletak di lepas pantai barat negara itu.
"Analisis awal menunjukkan temuan berada pada tingkat substansial, yang mampu mendukung ekstraksi minyak mentah ringan dan gas dalam jangka panjang," kata Menteri Minyak Bahrain, Shaikh Mohamed bin Khalifa al-Khalifa seperti dimuat
The Guardian.
Cadangan ditemukan selama tiga bulan terakhir 2017 setelah Bahrain mengintensifkan pencarian untuk cadangan bahan bakar fosil yang baru.
Detail lebih lanjut tentang ukuran dan kelayakan ekstraksi penemuan masih belum dirilis.
Bahrain sendiri saat ini diketahui menempati posisi 57 dalam daftar produsen terbesar oleh Administrasi Informasi Energi AS.
Bahrain memompa sekitar 45.000 barel minyak per hari dari Lapangan Bahrain. Sebagai perbandingan, Arab Saudi bertujuan untuk mempertahankan tingkat produksinya di bawah 10 juta barel per hari pada bulan April.
Konsultan industri DeGolyer dan MacNaughton (Demac) telah bekerja dengan para pejabat Bahrain untuk mengevaluasi endapan di cekungan Khaleej al-Bahrain.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: