Hal ini memicu kemarahan para pegawai negeri di wilayah konflik tersebut, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan.
Abbas menerapkan tindakan kontroversial itu pada hari Kamis (3/5) di tengah kemarahan atas upaya gagal pemerintah Palestina untuk memenuhi pembayaran gaji bulan sebelumnya.
Dimuat
, sekitar 38.000 pegawai negeri di Gaza karena mereka terkejut ketika mereka mengetahui tentang pengurangan baru tersebut.
Sebagian besar staf berharap bahwa mereka akan menerima gaji selama dua bulan, tetapi mereka hanya menerima penghasilan bulanan yang dikurangi selama satu bulan, tanpa penjelasan apa pun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: