Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hampir 90 Gajah Mati Dekat Penangkaran Botswana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 04 September 2018, 05:57 WIB
Hampir 90 Gajah Mati Dekat Penangkaran Botswana
Gajah mati di dekat Botswana/BBC
rmol news logo Hampir 90 gajah ditemukan mati di dekat tempat perlindungan satwa liar yang terkenal di Botswana beberapa waktu terakhir.

Menurut keterangan yang dirilis konservasionis, Elephants Without Borders, yang melakukan survei udara, skala kematian perburuan liar semakin besar di Afrika secara menyeluruh.

Sementara di sekitar penangkaran satwa liar di Botswana, tercatat ada 87 gajah mati. Sebagian besar dari mereka dibunuh untuk diambil gading mereka beberapa minggu yang lalu.

"Saya terkejut, saya benar-benar terkejut. Skala perburuan gajah sejauh ini adalah yang terbesar yang pernah saya lihat atau baca di Afrika hingga saat ini," kata Dr Mike Chase dari Elephants Without Borders.

"Ketika saya membandingkan ini dengan angka dan data dari Sensus Gajah Besar, yang saya lakukan pada tahun 2015, kami merekam dua kali lipat jumlah gajah yang dibunuh daripada di tempat lain di Afrika," sambungnya seperti dimuat BBC.

Sensus itu memperkirakan sepertiga gajah Afrika telah terbunuh dalam dekade terakhir. Secara spesifik bahkan 60 persen gajah Tanzania telah hilang dalam lima tahun terakhir.

Botswana diketahui memiliki populasi gajah terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki reputasi baik karena memiliki pendekatan yang tidak kenal ampun terhadap para pemburu.

Insiden perburuan di negara itu jarang terjadi karena unit-unit anti-perburuan yang bersenjata dan dikelola dengan baik. Dengan sekitar 130.000 populasi gajah, Botswana telah digambarkan sebagai tempat perlindungan terakhir mereka di Afrika.

Perburuan kerap terjadi di sekitar Botswana, dan bukan di dalam penangkarannya. Namun kasus terbaru ini mengejutkan dan menjadi peringatan terbaru atas kondisi gajah yang terancam. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA