Begitu kata Perwakilan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Meritxell Relano pada Kamis (13/9).
Dia menekankan bahwa lebih dari 11 juta anak-anak menghadapi ancaman kekurangan makanan, penyakit, pemindahan dan kurangnya akses akut ke layanan sosial dasar.
"Konflik telah membuat Yaman menjadi neraka yang hidup bagi anak-anaknya," kata Relano.
“Diperkirakan 1,8 juta anak-anak kekurangan gizi di negara ini. Hampir 400.000 dari mereka mengalami kekurangan gizi akut dan mereka berjuang untuk hidup mereka setiap hari," sambungnya seperti dimuat
Press TV.
Menurut Relano, UNICEF telah memberikan lebih dari 244.000 anak-anak dengan gizi buruk dengan pengobatan terapeutik sejak awal 2018, di samping perawatan mikronutrien kepada lebih dari 317.000 anak balita.
"Situasi keluarga tanpa pekerjaan, tanpa penghasilan dan di tengah perang, adalah bencana besar," jelasnya.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: