Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bohong Pada FBI, Mantan Penasihat Trump Segera Dihukum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Selasa, 18 September 2018, 07:28 WIB
Bohong Pada FBI, Mantan Penasihat Trump Segera Dihukum
Michael Flynn/Net
rmol news logo Mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn segera menjalani sidang vonis pada 28 November mendatang. Penegasan itu sebagaimana diungkapkan Penasihat Khusus AS Robert Mueller.

Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) periode 2001 hingga 2013 itu mengatakan bahwa pengadilan memerintahkan paling lambat 17 September 2018 Tim Penasihat Hukum dan Tim Jaksa sudah harus memberitahukan kapan kesiapan mereka menghadiri sidang vonis Flynn.

Berkenaan dengan perintah pengadilan itu, Tim Penasihat Hukum yang dipimpin Robert Mueller dan Tim Jaksa yang dipimpin Robert K. Kelner mengatakan bahwa mereka siap untuk menghadiri sidang vonis terhadap Flynn pada 28 November mendatang atau di antara 7 hari kerja setelah tanggal tersebut.

Maka dalam persidangan 28 November mendatang, hakim akan memutuskan berapa lama Flynn akan dijatuhi hukuman penjara atas kesalahannya berbohong pada FBI.

Pada Desember 2017, Flynn telah mengaku bersalah dihadapan persidangan atas satu tuduhan kejahatan dengan sengaja dan sadar membuat pernyataan palsu, fiktif, dan curang kepada FBI.

Dalam persidangan yang dijalaninya Desember 2017, Flynn mengaku kepada hakim bahwa ia memang telah berbohong kepada FBI soal kontak yang dilakukannya dengan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak.

Di persidangan yang sama, Tim Jaksa mengatakan bahwa Flynn sebenarnya telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan seorang pejabat senior pada tim peralihan kepresidenan Donald Trump sebelum ia berkomunikasi dengan Dutabesar Rusia.

Flynn merupakan anggota pertama dari pemerintahan Trump yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan, yang terungkap dari penyidikan oleh Kantor Penasihat Khusus AS pimpinan Robert Mueller soal dugaan upaya Rusia untuk mengintervensi Pilpres AS pada November 2016.

Flynn, yang merupakan mantan jenderal Angkatan Darat dan anggota tim kampanye Trump mengakui bahwa ia memberikan sejumlah keterangan palsu kepada FBI soal percakapannya dengan Duta Besar Kilsyak sebelum Trump menjabat sebagai presiden.

ABC News melaporkan bahwa Flynn siap bersaksi bahwa Trump telah memerintahkannya untuk melakukan kontak dengan Rusia sebelum Trump menjabat sebagai presiden. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA