Stand-stand Indonesia memamerkan beragam kopi nusantara, mulai dari kopi Mandailing, Gayo, Java Ijen, Garut, Flores, Bali, Lintong, dan lainnya. Kehadiran kopi yang beragam ini bahkan membuat para pengunjung semakin penasaran.
“Saya suka, rasanya unik,†ungkap salah satu pengunjung sambil menunjukkan kopi Toraja yang sedang diminumnya, sebagaimana keterangan tertulis dari Konsulan Jenderal RI di Toronto, Rabu (25/9).
Konsul Ekonomi KJRI Toronto, Nancy Kusbayanti menjelaskan bahwa tujuan dari keikutsertaan Indonesia pada pameran tersebut adalah untuk melakukan penetrasi pasar kopi di Kanada sekaligus agar keragaman kopi Indonesia lebih dikenal.
Apalagi, jumlah pengunjung paviliun Indonesia tahun ini diakui lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan masyarakat Kanada sudah semakin mengenal dan menyukai kopi Indonesia,†tegasnya.
Dia juga menyebut bahwa saat ini banyak gerai-gerai kopi besar di Kanada mulai mempopulerkan jenis kopi Indonesia, salah satunya kopi Mandailing. Selain itu, kopi luwak juga dapat dijumpai pada beberapa kedai kopi premium.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat menyebut bahwa Kanada merupakan negara yang mayoritas penduduknya penikmat kopi.
Tercatat, sebanyak 71 persen penduduk Kanada yang berjumlah 35 juta jiwa merupakan penikmat kopi. Rata-rata satu orang dewasa di Kanada mengkonsumsi 3 cangkir kopi per hari.
"Ini menunjukkan betapa besar pasar bagi komoditas kopi di Kanada," ujar Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat yang hadir di hari pertama pameran
. [ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: