Isi peringatan kurang lebih menyatakan ada kekeliruan pada sistem
flight-monitoring yang bisa menyebabkan pesawat menukik ke bawah secara tiba-tiba.
"Boeing akan memperingatkan pilot untuk mengikuti prosedur yang ada untuk menangani masalah ini," kata sumber yang akrab dengan masalah ini, mengutip
Bloomberg, Kamis (8/11).
Dalam keadaan tertentu, seperti ketika pilot terbang secara manual, jet Boeing seri Max akan secara otomatis berusaha menurunkan hidung pesawat jika mendeteksi bahwa
aerodynamics stall yang menyebabkan mati mesin mungkin terjadi.
Salah satu cara kritis pesawat menentukan apakah
stall hampir terjadi melalui pengukuran yang dikenal sebagai
angle of attack (AOA), yang merupakan perhitungan sudut di mana angin melintas di atas sayap.
Lion Air 737 Max 8 terjun ke Laut Jawa pada Senin (29/10) pekan lalu, 13 menit setelah tinggal landas, hidung pesawat tiba-tiba menukik ke bawah. Berdasarkan investigasi awal, kemungkinan kecepatan PK-LQY 600 mil per jam atau sekitar 965 km/jam sebelum membanting masuk ke dalam air.
Pilot lewat radio meminta kembali (
return to base) ke Jakarta untuk mendarat, tetapi tidak pernah kembali ke bandara Soekarno-Hatta, menurut Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia dan data jalur penerbangan. KNKT menyatakan ada masalah pada
airspeed indicator.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: