Begitu penilaian Ketua Tim Pencari Fakta Rohingya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Marzuki Darusman dalam Dialog Panel bertajuk “Ungkap Fakta Pelanggaran HAM Berat Pemerintah Myanmar dan Etnis Rohingya†yang digelar Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (14/11).
"Myanmar ini saudara kita sebenarnya agak kesasar dalam tahun-tahun terakhir,†ujar mantan Jaksa Agung itu.
Marzuki menyebut bahwa tujuan militer Myanmar hanya untuk mempertahankan kekuasaan. Bukan berorientasi sebagai pengawal bangsa.
“Tentaranya ini tentara yang sangat primitif, hanya percaya pada kekuatan kekuasaan,†tukasnya.
Pada 25 Agustus 2017 lalu, pemerintah Myanmar yang masih didominasi kekuatan militer mengusir etnis rohingya di Rakhine State (Arakan). Ribuan rumah dibakar hingga menyebab lebih dari satu juta orang mengungsi ke Bangladesh.
Berdasarkan data KNSR, ada lebih dari 3 ribu orang yang meninggal dalam peristiwa pengusiran tersebut.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: