25 Tahun Hubungan Indonesia-Belarus, Sepakati Kerjasama Ristek Dan Dikti

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di kerjasama bidang pendidikan tinggi yang meliputi berbagai hal. Seperti pengembangan hubungan antara perguruan tinggi, pertukaran informasi berbagai program Dikti.

Kemudian perancangan program kurikulum, riset bidang Dikti, pelaksanaan dialog, seminar, konferensi bersama, dan program mobilitas pengajar dan pelajar. Kerja sama juga mencakup bidang perekayasa, pertanian, dan teknologi informasi.

Menristekdikti Mohamad Nasir dan Dubes RI untuk Rusai dan Belarus, M Wahid Supriyadi ikut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama di bidang pendidikan tinggi antara Kemenristekdikti RI dan Kementerian Pendidikan Belarus di Belarusian State University, Rabu (14/11).

Wahid menyatakan pengembangan kerjasama Iptek dan Dikti Indonesia dengan Belarus sebagai salah satu peluang kerja sama.

Menurut Wahid, Belarus merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang memiliki tingkat kemajuan Iptek yang cukup tinggi.

Teknologi maju yang dikembangkan Belarus antara lain teknologi pertanian, energi, informasi, kesehatan, sosial dan humaniora, serta pertahanan.

"National Academy of Sciences of Belarus memiliki minat besar bekerja sama dengan lembaga-lembaga Iptek Indonesia, termasuk LIPI yang sudah terjalin sejak tahun 2012," kata Wahid dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (17/11).

Penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai bagian dari peringatan 25 tahun hubungan Indonesia-Belarus. Dalam rangka peringatan 25 tahun ini, KBRI Moskow akan menyelengarakan berbagai kegiatan di Minsk, Belarus.

Seperti forum bisnis pada 22 November 2018, seminar tentang hubungan kedua negara pada 23 November 2018, dan Indonesian Festival and Expo pada 24-25 November 2018.  [nes]