Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demo Perubahan Iklim, Demonstran Tutup Lima Jembatan Di London

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 19 November 2018, 00:01 WIB
Demo Perubahan Iklim, Demonstran Tutup Lima Jembatan Di London
Unjuk rasa di Inggris/CNN
rmol news logo Sebanyak lima jembatan di London, Inggris terpaksa ditutup akhir pekan ini (Sabtu, 17/11). Penutupan dilakukan karena aksi protes atas perubahan iklim yang diorganisir oleh kelompok Extinction Rebellion.

Kelompok ini telah menduduki lima jembatan di ibukota Inggris tersebut, yakni Westminster, Lambeth, Waterloo, Blackfriars dan Southwark Bridge pada Sabtu kemarin.

Aksi itu dilakukan di hari yang mereka sebut sebagai "Hari Pemberontakan". Mereka memprotes tindakan kelalaian kriminal yang dilakukan oleh pemerintah Inggris terkait denan perubahan iklim.

"Extinction Rebellion menuntut agar pemerintah Inggris segera mengatakan kebenaran dan menyatakan keadaan darurat iklim dan ekologi, bahwa itu membalikkan kebijakan yang tidak konsisten dan mengurangi emisi nol gas rumah kaca pada tahun 2025, dan menciptakan majelis warga untuk mengawasi perubahan ini," kata kelompok tersebut dalam sebuah keterangan.

Menanggapi aksi tersebut, Walikota London Sadiq Khan sepenuhnya menghormati hak untuk melakukan protes secara damai. Namun tetap harus berada dalam batas hukum.

Jurubicara Khan mengatakan bahwa Khan setuju dengan para pengunjuk rasa bahwa tindakan pada perubahan iklim adalah mendesak.

Sementara itu, jurubicara Departemen Bisnis, Energi & Strategi Industri (BEIS) menambahkan bahwa Inggris merupakan negara pemimpin dunia dalam hal perubahan iklim.

"Jelas bahwa semua bagian masyarakat perlu berbuat lebih banyak," ujarnya seperti dimuat CNN.

"Kami adalah negara pertama yang memperkenalkan target iklim jangka panjang di bawah Undang-Undang Perubahan Iklim, yang telah membantu negara itu mengurangi emisi karbon lebih dari 40 persen sejak tahun 1990 dan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejak kami," tambahnya. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA