"Dalam pertemuan kita akan membahas keluhan beberapa negara anggota OKI terkait banyaknya penyakit yang diderita penduduknya, namun tidak memiliki kapasitas produksi obat yang memadai," ungkap Asisten Sekretaris Jenderal OKI untuk Urusan Sains Dan Teknologi, Mohammad Naeem Khan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam (20/11).
Diketahui, pertemuan tingkat tinggi tersebut akan digelar pada tanggal 21 hingga 22 November 2018 di Jakarta.
Pertemuan ini juga akan dihadiri para delegasi dari WHO, UNICEF dan Islamic Development Bank. Selain itu para pelopor produksi vaksin dan manufaktur farmasi.
"Diharapkan pertemuan ini mampu membuka kesempatan tersendiri bagi otoritas badan nasional di setiap negara anggota OKI untuk bertukar pandangan, pengalaman dan praktik dalam menghadapi tantangan produksi obat," demikian Mohammad Naeem Khan.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: