"Mereka tidak memiliki senjata di tangan mereka, tidak ada elemen bersenjata yang masuk," kata Mattis di Departemen Keamanan Dalam Negeri pada Rabu (21/11).
Dia menambahkan, penempatan militer di sepanjang perbatasan Meksiko adalah untuk membantu melindungi petugas perbatasan dari kemungkinan ancaman.
Mattis menambahkan bahwa pasukan saat ini hanya dipersenjatai dengan pentungan dan tameng. Mereka hanya diberikan wewenang untuk sementara menahan para migran selama beberapa menit dan bukan hitungan jam.
"Jika seseorang memukul seorang petugas patroli perbatasan, dan jika kami dalam posisi harus melakukan sesuatu tentang itu, kami bisa menghentikan mereka dari memukuli mereka dan membawa mereka ke atas dan mengantarkan mereka ke seorang patroli perbatasan yang kemudian akan menangkap mereka," tambahnya seperti dimuat
BBC.
Penegasan itu dibuat jelang datangnya konvoi dari hampir 3.000 migran Amerika Tengah yang datang ke perbatasan Meksiko Tijuana.
Mereka mengatakan mereka melarikan diri dari penganiayaan, kemiskinan dan kekerasan di negara asal mereka Honduras, Guatemala, dan El Salvador dan mencari harapan baru di Amerika Serikat.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: