Begitu data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Kongo Timur pada Kamis (29/11).
Epidemi di bagian Republik Demokratik Kongo yang rapuh kini hanya dilampaui oleh wabah tahun 2013-2016 di Afrika Barat, di mana lebih dari 28.000 kasus dikonfirmasi.
Ebola diyakini telah menewaskan 245 orang di provinsi Kivu Utara dan Ituri, Kongo di mana serangan-serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata dan perlawanan masyarakat terhadap para pejabat kesehatan menghambat tanggapan itu.
Untuk diketahui, Kongo telah menderita 10 kali wabah Ebola sejak virus itu ditemukan di sana pada 1976. Virus itu menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dan menyebabkan demam berdarah dengan muntah-muntah hebat, diare dan pendarahan, dan dalam banyak kasus, lebih dari separuh kasus berakibat fatal.
"Ini tonggak tragis jelas menunjukkan kompleksitas dan keparahan dari wabah," kata Direktur Senior Kesehatan Darurat di Komite Penyelamatan Internasional, Michelle Gayer dalam sebuah pernyataan.
"Dinamika konflik (berarti) wabah yang berkepanjangan. Dan akhirnya tidak terlihat," sambungnya seperti dimuat
Reuters.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: