Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengibau agar warga Perancis tenang. Namun dia mengatakan bahwa pemerintah tetap bersiaga.
"Kami menghadapi orang-orang yang tidak di sini untuk memprotes, tetapi untuk menghancurkan dan kami ingin memiliki sarana untuk tidak memberi mereka kebebasan," jelasnya.
Dikhawatirkan bahwa unjuk rasa akhir pekan besok akan kembali berujung bentrok. Karena itulah, di seluruh Perancis akan disiagakan 89.000 petugas polisi. Sementara itu kendaraan lapis baja akan dikerahkan di ibukota.
Polisi telah mendesak toko-toko dan restoran di Paris Champs-Elysees untuk ditutup dan beberapa museum juga akan ditutup.
Bukan hanya itu, operator Menara Eiffel mengatakan ancaman protes kekerasan yang terjadi di Paris tidak memungkinkan untuk memastikan kondisi keamanan yang memadai.
Pemerintah kota mengatakan mereka meningkatkan perlindungan untuk bangunan terkenal setelah Arc de Triomphe rusak minggu lalu.
Menteri Kebudayaan Franck Riester mengatakan museum Louvre dan Orsay, gedung opera dan kompleks Grand Palais berada di antara situs yang akan ditutup
. [mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: