Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pikat Investor dan Importir Norwegia, KBRI Oslo Gelar Seminar Bisnis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 Desember 2018, 06:49 WIB
Pikat Investor dan Importir Norwegia, KBRI Oslo Gelar Seminar Bisnis
Foto: Eftariyadi Badri/Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Oslo
rmol news logo Di penghujung tahun 2018, KBRI Oslo bekerja sama dengan Konfederasi Perusahaan Norwegia (Næringslivets Hovedorganisasjon/NHO) menggelar acara seminar bisnis bertema "Indonesia’s Update: Trade and Investment Opportunities" di Kantor NHO, Oslo, Selasa (11/12).

Seminar inisalah satu bentuk upaya berkesinambungan yang dilakukan KBRI Oslo guna meningkatkan investasi dari Norwegia dan nilai perdagangan kedua negara.

Selain berhasil menarik animo para pelaku usaha, investor dan mitra dagang potensial, seminar yang dihadiri oleh 60 peserta di tengah suasana menyambut liburan panjang natal dan tahun baru di Norwegia ini juga mendapat apresiasi dari kalangan parlemen dan pemerintahan setempat.

Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia, Daniel Bjarmann-Simonsen, dan anggota Komite Keuangan dan Ekonomi sekaligus Ketua Delegasi Asia-Europe Parliamentary Partnership (ASEP) Parlemen Norwegia, Elin R. Agdestein, dengan antusias menyampaikan sambutannya untuk mengawali acara.

"Indonesia dan Norwegia telah mengambil banyak manfaat dari hubungan bilateral kedua negara yang baik di sektor kehutanan, minyak dan gas, perikanan dan lainnya. Kedua negara juga berbicara dengan konsep yang sama seperti blue economy, green economy dan sustainability" ujar Dubes Mulya Lubis dalam sambutannya.

"Namun disayangkan masih banyak perusahaan Norwegia yang belum menggarap peluang bisnis dengan Indonesia," lanjut Dubes.


Oleh sebab itu, Dubes menambahkan, seminar kali ini merupakan ajakan kembali kepada pelaku usaha Norwegia untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu, Dubes Mulya Lubis dalam sambutannya juga menyampaikan upaya pemerintah Indonesia untuk menyederhanakan perizinan dan birokrasi yang dinilai dapat menghambat investasi dan ekspor.

Hampir senada, Daniel Bjarmann-Simonsen dan  Elin R. Agdestein dalam pidatonya masing-masing mengingatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra ekonomi utama Norwegia.

Indonesia juga masih menyimpan potensi bisnis yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan, maupun masyarakat Norwegia pada umumnya.

Keduanya berharap Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) yang siap untuk ditandatangani dapat menjadi sebuah win-win solution bagi perekonomian Indonesia dan negara-negara European Free Trade Association (EFTA), khususnya Norwegia, dan dapat mendorong peningkatan hubungan dan kerja sama ekonomi Indonesia-Norwegia.

Pada sesi presentasi, seminar menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr. Raden Pardede, Penasihat Senior Tim Asistensi Menko Perekonomian, Franciska Simanjutak, Atase Perdagangan pada Perwakilan Tetap Republik Indonesia di Jenewa, Swiss, dan Sri Kumala Chandra, EU-Indonesia Business Network.

Para pelaku usaha Norwegia yang hadir banyak melontarkan pertanyaan kepada para pembicara untuk mengetahui dan menjajaki peluang-peluang berinvestasi dan berdagang dengan Indonesia.

Beberapa peserta juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan masukan kepada pemerintah Indonesia terkait hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan guna kemudahan dalam hal melakukan kerja sama bisnis di Indonesia.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA