Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Legislator Irak Satu Suara Tuntut Usir Pasukan AS Pasca Kunjungan Natal Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 28 Desember 2018, 22:53 WIB
Legislator Irak Satu Suara Tuntut Usir Pasukan AS Pasca Kunjungan Natal Trump
Trump ketika mengunjungi tentara AS di Irak/Net
rmol news logo Anggota parlemen Irak satu suara menuntut agar pasukan Amerika Serikat diusir dari negara itu.

Tuntutan itu muncul sebagai bentuk tanggapan atas kunjungan mendadak Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Irak pekan ini.

Legislator Irak menganggap bahwa apa yang dilakukan Trump tersebut merupakan bentuk pelanggaran kedaulatan nasional.

"Kami tidak akan menerima pasukan asing di Irak," kata pemimpin blok parlemen Bina, Hadi al-Amiri pada hari Jumat (28/12), seperti dimuat Press TV.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Rakyat untuk Reformasi Faiq al-Sheikh Ali juga menyerukan langkah-langkah yang harus diambil terhadap kunjungan Trump yang tidak diumumkan sebelumnya.

"Trump memasuki Irak, beristirahat di sini dan melakukan apa yang dia ingin lakukan, namun tidak ada yang mencegahnya. Semua orang hanya mengkritiknya," ujarnya.

Mengatasi panggilan sebelumnya untuk sidang darurat parlemen tentang kunjungan Trump, anggota parlemen Al-Fatah Hamed al-Mousawi mengkonfirmasi bahwa sesi darurat mungkin diadakan dan bahwa Irak memiliki sarana untuk mengusir pasukan Amerika Serikat tanpa menggunakan kekuatan.

"Irak tidak seperti sebelumnya dan Amerika tahu betul bahwa Irak memiliki kekuatan yang disaksikan dunia ketika menghadapi semua kesulitan," kata al-Mousawi.

Di sisi lain, pemimpin blok parlemen Islah Sabah al-Saedi, kepala salah satu dari dua blok utama di parlemen Irak, juga mengecam kunjungan itu dan menyerukan sidang darurat parlemen.

"Trump perlu mengetahui batasannya. Pendudukan Amerika di Irak sudah berakhir," kata Saedi sambil menambahkan bahwa Trump telah menyelinap ke Irak seolah-olah Irak adalah negara bagian Amerika Serikat.

Diketahui bahwa pada hari Rabu (26/12), Trump menghabiskan beberapa jam mengunjungi pasukan di Pangkalan Udara al-Asad di provinsi Anbar barat Irak dan berhenti mengunjungi ibukota Irak, Baghdad. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA