Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hasil Pemilu Belum Keluar, Koneksi Internet Dan SMS Di Kongo Masih Terputus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 02 Januari 2019, 18:38 WIB
Hasil Pemilu Belum Keluar, Koneksi Internet Dan SMS Di Kongo Masih Terputus
Pemilu Kongo/Reuters
rmol news logo Pemerintah Republik Demokratik Kongo memutus koneksi internet dan layanan SMS di seluruh negeri untuk hari kedua berturut-turut pada hari Selasa (1/1) saat negara tersebut  menunggu hasil dari pemilihan presiden akhir pekan kemarin.

Baik oposisi maupun koalisi yang berkuasa mengatakan, mereka berada di jalur yang tepat untuk menang setelah hari pemilihan yang bergejolak pada hari Minggu (30/12) di mana banyak warga Kongo tidak dapat memilih karena wabah Ebola, konflik dan masalah logistik.

Barnabe Kikaya bin Karubi, penasihat senior Presiden Joseph Kabila, mengatakan, layanan internet dan SMS diputus untuk menjaga ketertiban umum setelah "hasil fiktif" mulai beredar di media sosial.

"Itu bisa membawa kita langsung ke kekacauan," kata Kikaya seperti dimuat Reuters. Dia menambahkan, koneksi akan tetap terputus sampai publikasi hasil lengkap pada 6 Januari mendatang.

Bukan hanya itu, sinyal kepada Radio France Internationale (RFI), salah satu sumber berita paling populer di Kongo, juga turun, dan pemerintah mencabut akreditasi koresponden utama RFI di negara itu awal pekan ini. Hal itu karena RFI menayangkan hasil tidak resmi dari oposisi.

Berbagai langkah tersebut mencerminkan ketegangan tinggi di Kongo, di mana pemilihan yang telah lama tertunda itu dimaksudkan untuk memilih pengganti Kabila, yang akan mundur bulan depan setelah 18 tahun berkuasa.

Kongo tidak pernah melihat pemindahan kekuasaan secara demokratis, dan hasil perselisihan apa pun dapat menyebabkan terulangnya kekerasan yang mengikuti pemilihan 2006 dan 2011 dan gangguan keamanan yang lebih luas di provinsi-provinsi timur yang bergejolak.

Sementara itu, oposisi mengatakan pemilihan itu dirusak oleh penipuan dan menuduh Kabila berencana untuk memerintah dari luar negeri melalui kandidat pilihannya, mantan menteri dalam negeri Emmanuel Ramazani Shadary. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA