Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Bantu Kolombia Pangkas 50 Persen Produksi Bahan Baku Kokain

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 03 Januari 2019, 15:23 WIB
AS Bantu Kolombia Pangkas 50 Persen Produksi Bahan Baku Kokain
Ivan Duque dan Mike Pompeo/BBC
rmol news logo Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengaku sangat prihatin dengan peningkatan produksi daun koka, bahan baku kokain, di Kolombia.

Hal itu disampaikan Pompeo dalam pertemuan dengan Presiden Kolombia Ivan Duque (Rabu, 2/1). Dalam kesempatan itu, Pompeo mengatakan bahwa kedua negara akan bekerjasama untuk mencoba mengurangi produksi koka hingga 50 persen pada tahun 2023 mendatang.

Pemerintah Kolombia sendiri telah berjanji untuk meningkatkan program pemberantasan koka.

Merujuk pada laporan PBB baru-baru ini, jumlah lahan pertanian yang digunakan untuk tanaman koka di Kolombia telah mencapai rekor tertinggi.

Laporan kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengeluarkan statistik pada bulan September 2018 lalu yang menunjukkan areal produksi koka di Kolombia pada tahun 2017 adalah yang tertinggi yang pernah dicatat.

Total area yang diberikan untuk penanaman koka adalah sekitar 171.000 hektar. Angka itu diperkirakan 17 persen lebih tinggi daripada tahun 2016 lalu. Laporan yang sama menyebut, wilayah yang berbatasan dengan laut Pasifik di Kolombia adalah yang paling intensif dibudidayakan.

Negara ini telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mengatasi produksi kokain. Amerika Serikat membantu dengan menggelontorkan dana sekitar 400 juta dolar AS setiap tahun untuk membantu memerangi para produsen dan pedagang manusia di Kolombia.

Saat ini Kolombia adalah produsen kokain terbesar di dunia. Sedangkan Amerika Serikat adalah konsumen terbesar di dunia.

"Amerika Serikat tetap sangat prihatin tentang lonjakan penanaman koka dan produksi kokain di Kolombia sejak 2013, dan dampaknya pada masing-masing dari dua negara kita," kata Pompeo saat bersama Presiden Duque di Cartagena, seperti dimuat BBC.

"Kami tahu kami harus melakukan bagian kami untuk mengurangi permintaan di negara kami dan kami akan bekerja bersama Anda di sini juga," sambungnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA