Abo meninggal setelah ditembak di rumahnya oleh petugas kepolisian pada hari ini (Jumat, 4/1), dalam operasi anti-narkoba di selatan Kota Cotabato. Saudaranya, Bobby, juga tewas dalam serangan serupa sebelum fajar.
Polisi dan agen anti-narkoba mengantongi surat perintah penggeledahan ketika Abo dan saudara lelakinya diduga menentang dan melepaskan tembakan kepada pihak berwenang. Hal itu memicu tindakan balasan dan terjadinya baku tembak.
"Mereka menentang dan menembaknya dengan para penegak hukum," kata Inspektur Senior Rolly Octavio, direktur polisi kota, seperti dimuat
Al Jazeera.
Duterte menuduh Abo sebagai seorang politisi narkotika pada tahun 2006. Duterte menghubungkannya dengan pengangkutan 3,5 kg sabu kristal, yang secara lokal disebut sabu, ke Kota Davao dengan ambulans.
Abo membantah tuduhan itu dan mengklaim bahwa lawan-lawan politiknya berada di belakang tuduhan itu. [
mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: