Hal itu dipastikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sepucuk surat kepada para pemimpin kongres jelang akhir pekan ini, seperti dimuat
Reuters.
Trump mengatakan bahwa gelombang pertama yang terdiri dari sekitar 80 personel militer tiba di Gabon pada hari Rabu (2/1). Mereka akan dikerahkan jika diperlukan untuk melindungi warga Amerika Serikat dan fasilitas diplomatik di ibukota Kongo, Kinshasa.
Dia mengatakan bahwa para personel militer akan tetap berada di wilayah itu sampai situasi keamanan di Republik Demokratik Kongo menjadi lebih kondusif sehingga kehadiran mereka tidak lagi diperlukan.
Trump mengatakan pasukan tambahan dapat dikerahkan ke Gabon jika perlu.
Untuk diketahui bahwa Komisi pemilihan umum Kongo dijadwalkan untuk merilis hasil sementara dari pemilihan presiden pada hari Minggu (6/1). Tetapi ada kemungkinan penundaan karena lambatnya kedatangan lembar penghitungan.
Para pengamat dan oposisi mengatakan pemilihan itu dirusak oleh penyimpangan serius. Pemerintah Kongo mengatakan pemilihan itu adil dan berjalan lancar.
Komunitas internasional telah mengajukan kekhawatiran bahwa hasil yang disengketakan dapat menyebabkan keresahan, seperti halnya setelah pemilihan 2006 dan 2011.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: