Kantor berita
Anadolu, seperti dimuat ulang
Al Jazeera, penahanan itu merupakan hasil investigasi komunikasi telepon umum antara dugaan anggota jaringan Gulen, seraya menambahkan bahwa mereka sedang dalam proses pelaksanaan.
Polisi telah melakukan serangan terus-menerus terhadap para pendukung Gulen sejak upaya kudeta Juli 2016, di mana ratusan orang terbunuh. Gulen membantah terlibat dalam upaya itu.
Lebih dari 77.000 orang telah dipenjara, menunggu persidangan, sementara 150.000 pegawai negeri sipil, personel militer dan lainnya telah dipecat atau ditangguhkan dari pekerjaan mereka sebagai bagian dari pembersihan pasca-kudeta. Operasi semacam itu masih rutin dilakukan saat ini.
Turki sendiri diketahui telah meminta penangkapan Gulen sejak 2014. Namun upaya untuk membuatnya kembali dari Amerika Serikat, di mana ia tinggal di Pennsylvania, telah gagal. Amerika Serikat menyebut bahwa Turki belum memberikan bukti yang cukup terhadap Gulen, yang tinggal di pengasingan di AS sejak 1999.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: