Sikap yang dipicu dari kebijakan UNESCO yang dinilai bias anti-Israel karena mengecam pendudukan Israel terhadap Yerusalem Timur, menyatakan situs-situs kuno Yahudi sebagai situs warisan Palestina, dan memberikan keanggotaan penuh kepada Palestina tahun 2011.
Komisi I DPR, Arwani Thomafi memandang AS dan Israel ini kian menunjukkan watak aslinya khususnya dalam menyikapi persoalan di Palestina. Padahal, sikap UNESCO merupakan keputusan yang memiliki pijakan dan dasar.
"Seperti soal lolosnya 12 Teks Timur Tengah oleh UNESCO merupakan hasil kesepakatan antara Israel dan negara-negara di Timur Tengah," terangnya.
Dengan demikian, menurut dia, sikap Israel dan Amerika mengada-ada dan murni antiperdamaian di tanah Palestina.
Sikap AS dan Israel ini juga linier dengan tindakan pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem beberapa waktu lalu. Tindakan ini tegas Arwani, jelas menciderai semangat perdamaian yang digagas untuk Palestina dan Israel.
"Indonesia konsisten dalam penyikapan Palestina sebagaimana amanat konstitusi tentang kemerdekaan Palestina. Berbagai upaya harus terus dilakukan untuk memastikan tidak tertutupnya jalan menuju kemerdekaan Palestina," ujarnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.