Pernyataan Abdullah datang sehari setelah Taliban membatalkan putaran keempat pembicaraan dengan para pejabat Amrika Serikat di Qatar, yang akan dimulai minggu ini. Pembatalan dilakukan karena ketidaksepakatan Taliban tentang keterlibatan para pejabat Afghanistan dalam pembicaraan itu serta kemungkinan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Amerika Serikat diketahui mendesak para pemimpin Taliban untuk duduk bersama para pejabat pemerintah Afghanistan tetapi Taliban melihat Amerika Serikat sebagai kekuatan utama dan memberhentikan pemerintahan Kabul sebagai boneka.
"Dalam setiap perjanjian damai di mana hak-hak warga negara kami, yang telah diperoleh dengan banyak pengorbanan, tidak dihormati, kesepakatan itu adalah mimpi dan tidak akan pernah terjadi," kata Abdullah pada pertemuan di Kabul, memperingati ulang tahun ke-15 konstitusi hari ini (Rabu, 9/1).
"Hari ini pembicaraan tentang penarikan pasukan asing adalah alasan untuk kelanjutan perang dan mendapatkan lebih banyak peluang," tambahnya.
Seorang pemimpin Taliban mengatakan kepada
Reuters bahwa pembicaraan, yang akan menjadi putaran keempat dengan utusan khusus AS Zalmay Khalilzad, akan berfokus pada penarikan Amerika Serikat, pertukaran tahanan dan pencabutan larangan pergerakan para pemimpin Taliban.
Sumber-sumber Taliban mengatakan bahwa mereka menuntut agar pemerintah Amerika Serikat membebaskan 25.000 tahanan. Tetapi para pejabat Amerika Serikat tidak tertarik untuk membahas pertukaran itu.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: