Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pulang Dari Beijing, Kim Jong Un Siap Bertemu Donald Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 10 Januari 2019, 00:30 WIB
Pulang Dari Beijing, Kim Jong Un Siap Bertemu Donald Trump
Kim dan Xi di headline surat kabar China tahun lalu/Net
rmol news logo Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakhiri lawatannya di Beijing dan pulang ke Korea Utara pada Rabu (9/1).

Sejumlah pengamat menilai bahwa kunjungan ini merupakan persiapan untuk pertemuan puncak yang direncanakan akan digelar untuk kedua kalinya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Kim sendiri tiba di Beijing pada hari Selasa (8/1) untuk kunjungan keempatnya ke sekutu penting Pyongyang itu dalam satu tahun terakhir.

Dalam kunjungan tersebut, Kim dilaporkan mengunjungi sebuah pabrik dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Setelah dua hari di China, Kim kembali pulang ke Korea Utara. Iring-iringan Kim terlihat tiba di stasiun kereta api pusat Beijing pada Rabu sore (9/1) dan kereta api yang membawa Kim berangkat tak lama setelah itu untuk perjalanan sehari kembali ke perbatasan.

Perjalanan tanpa pemberitahuan itu sebagian besar diselimuti kerahasiaan. Selain membenarkan kehadiran Kim di Beijing, baik Korea Utara maupun China tidak memberikan perincian tentang kunjungan tersebut.

Kim sendiri, dikabarkan media Korea Selatan, Yonhap, menghabiskan satu jam dengan Xi pada hari Selasa (8/1) yang diyakini sebagai hari ulang tahun Kim.

Keduanya kemudian makan malam bersama istri mereka masing-masing di Aula Besar Rakyat, Beijing.

Kim Korea Utara mengunjungi China atas undangan Xi Jinping. Diduga, diskusi antara keduanya difokuskan pada pertemuan yang direncanakan dengan Trump.

"Untuk melawan tekanan tinggi Amerika Serikat, dia (Kim) harus berkomunikasi dengan Xi terlebih dahulu untuk melihat langkah apa yang dapat dia ambil untuk menghadapi Trump," kata komentator politik independen yang berbasis di Beijing Hua Po mengatakan kepada kantor berita AFP.

"Kim membutuhkan dukungan Xi sehingga meminta Amerika Serikat untuk membuat langkah besar, seperti memberikan bantuan kepada Korea Utara dan menormalkan hubungan dengan Korea Utara," kata Hua.

Kim memilih China untuk perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri tahun lalu sebelum mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Trump.

"Bagi Korea Utara sendiri, 2019 adalah titik balik strategisnya. Jika dia ingin mengalihkan fokusnya ke pengembangan ekonomi, dia membutuhkan kerja sama China," kata seorang pakar Korea Utara di Akademi Ilmu Sosial Liaoning China, Lu Chao.

"China juga akan memperkenalkan beberapa pengalaman sukses kepada Kim untuk membantu Korea Utara mencapai transformasi ekonomi dan mewujudkan denuklirisasi semenanjung sesegera mungkin," tambah Lu. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA