"Tidur siang sudah berakhir, bangun dan mulai bergerak," begitu keterangan yang diunggah di akun sosial media, Weibo Yutu-2 (Jade Rabbit-2), yang merupakan nama daari penjelajah bulan milik China tersebut.
Menurut keterangan Program Eksplorasi Lunar China di bawah Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) yang menjalankan misi itu, Jadde Rabbit-2 beralih ke mode siaga akhir pekan kemarin untuk melindungi diri dari suhu yang mencapai 200 derajat Celcius.
Rover sejauh 140 km telah memulai kembali kegiatan, yang akan mencakup pengambilan gambar sisi depan dari pendaratan dan misi eksplorasi.
Misi Chang'e-4 itu melakukan pendaratan lembut pertama di dunia di sisi jauh bulan pada 3 Januari lalu.
Penjelajah, dinamai kelinci kesayangan dewi bulan, berhasil berpisah dari pendarat dan melaju ke permukaan bulan Kamis pekan lalu.
Beijing sendiri mencurahkan miliaran ke dalam program luar angkasa yang dijalankan militernya, dengan harapan memiliki stasiun ruang angkasa pada tahun 2022, dan pada akhirnya mengirim manusia dalam misi bulan.
Ini adalah penyelidikan China kedua yang mendarat di bulan, setelah misi penjelajah Yutu pada 2013 lalu.
Dikabarkan
Channel News Asia, Badan antariksa Cina mengatakan misi kali ini mengangkat selubung misterius dari sisi jauh bulan, yang tidak pernah terlihat dari Bumi. Hal ini membuka babak baru dalam eksplorasi bulan manusia.
Tidak seperti sisi dekat bulan yang menawarkan banyak bidang datar untuk disentuh, sisi jauh adalah pegunungan dan kasar.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: