Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Dua Tahun Kepemimpinan Trump, Shutdown Dan Penyelidikan FBI Menghantui

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Senin, 14 Januari 2019, 19:32 WIB
Jelang Dua Tahun Kepemimpinan Trump, <i>Shutdown</i> Dan Penyelidikan FBI Menghantui
Trump/Net
rmol news logo Tepat tanggal 20 Januari akhir pekan ini, Donald Trump genap memasuki tahun kedua kepemimpinannya di kursi kepresidenan Amerika Serikat. Trump dilantik sebagai orang nomor satu negeri Paman Sam tersebut tepat pada tanggal 20 Januari, 2017 di Capitol Hill.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kilas balik jelang dua tahun kepemimpinannya, Trump dibayangi situasi kelam penutupan parsial layanan pemerintahan Amerika Serikat. Penutupan pemerintahan atau shutdown ini terjadi sejak akhir Desember lalu. Shutdown ini tercatat sebagai shutdown terlama sepanjang sejarah pemerintahan Amerika Serikat, yakni lebih dari 24 hari. Rekor sebelumnya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton 1995-1996, di mana saat itu shutdown berlangsung selama 21 hari.

Shutdown bermula dari perselisihan antara Trump dan kubu Demokrat di Kongres terkait dengan pembangunan tembok perbatasan di Meksiko. Trump meminta anggaran 5,7 miliar dolar AS untuk pembangunan tembok sebagaimana janjinya semasa kampanye. Namun Demokrat di Kongres menolak untuk menyetujuinya.

Di tengah kebuntuan, Trump mengancam akan bisa mendeklarasikan keadaan darurat nasional jika dana yang diminta tidak juga diloloskan oleh Demokrat. Status itu memberikannya otoritas untuk melanjutkan keinginannya membangun tembok perbatasan menggunakan dana Kementerian Pertahanan tanpa perlu meminta persetujuan Kongres.

Bukan hanya soal shutdown, isu lainnya yang juga melekat pada Trump jelang tahun kedua kepemimpinannya adalah perseteruan Trump dengan Biro Investigasi Federal atau FBI.

Robert Mueller, mantan Direktur FBI yang sejak Mei 2017, ditunjuk sebagai Ketua Tim Investigasi atas dugaan keterlibatan Rusia dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016 yang memenangkan Trump.

Jelang akhir pekan kemarin, FBI resmi membuka penyelidikan soal apakah Trump bekerja untuk Rusia. Hal itu dilakukan setelah Trump memecat Direktur FBI James Comey pada tanggal 9 Mei 2017 lalu. Penyelidikan kriminal digelar untuk melihat apakah ada unsur pelanggaran yang dilakukan Trump dalam pemecatan Comey. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA