Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketakutan Gunakan Vaksin Meningkat, Wabah Campak Memburuk Di Filipina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 07 Februari 2019, 19:52 WIB
Ketakutan Gunakan Vaksin Meningkat, Wabah Campak Memburuk Di Filipina
Ilustrasi/Net
rmol news logo Wabah campak yang terus meningkat di Filipina semakin mengkhawatirkan. Bulan Januari kemarin saja, wabah telah menyebabkan sedikitnya 25 orang meninggal dunia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu diumumkan oleh otoritas Filipina (Kamis, 7/2). Peningkatan wabah campak di Filipina umumnya disebabkan oleh ketidakpercayaan yang disebabkan oleh ketakutan akan vaksin anti-demam berdarah di kalangan masyarakat.

Sebagian besar mereka yang meninggal akibat campak adalah anak-anak dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena lebih banyak kasus dikonfirmasi dari penyakit yang sangat menular tersebut.

Angka-angka dari otoritas kesehatan nasional Filipina menunjukkan kasus-kasus melonjak dari 791 pada 2017 menjadi 5.120 tahun lalu.

Selain itu, ada 1.813 kasus yang dikonfirmasi pada bulan Januari 2019 kemarin. Angka terbaru yang tersedia menunjukkan campak menewaskan 30 dalam delapan bulan pertama tahun lalu.

Pihak berwenang mengatakan tingkat vaksinasi di Filipina telah menurun selama bertahun-tahun, tetapi juga menunjukkan kontroversi baru-baru ini tentang keamanan vaksin Dengvaxia dengue.

"Cakupan vaksinasi campak telah menurun dalam lima tahun terakhir," kata Wakil Menteri  Kesehatan Filipina Eric Domingo, seperti dimuat AFP.

Ketakutan akan vaksi mulai pada akhir 2017, tak lama setelah Filipina memberikan Dengvaxia kepada sekitar 837.000 siswa sebagai bagian dari kampanye imunisasi publik.

Pembuat vaksin, Sanofi, panik ketika mengatakan analisis baru menunjukkan Dengvaxia dapat menyebabkan gejala yang lebih parah bagi orang yang sebelumnya tidak terinfeksi dengue.

Sanofi secara tegas mengatakan produknya aman, tetapi pemerintah Filipina masih menghentikan kampanye dan membuat ratusan ribu orang tua yang ketakutan bertanya-tanya apakah anak-anak mereka dalam bahaya.

Organisasi Kesehatan Dunia pada November 2018 memperingatkan bahwa kasus campak secara global telah melonjak lebih dari 30 persen pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian karena anak-anak tidak divaksinasi. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA