Pasalnya, hari ini Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani kerja sama dengan pemerintah Inggris, dalam bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).
Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatangan nota kesepahaman, yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial dan Moazzam Malik.
"Indonesia bekerja keras memastikan setiap warga negaranya memiliki akses ke energi. Akses energi yang luas akan membantu memenuhi beberapa tantangan sekaligus mengurangi kemiskinan, menumbuhkan ekonomi dan bisnis Indonesia serta mengatasi perubahan iklim," ungkap Moazzam.
Diketahui, nota kesepahaman ini dilakukan dibawah Program
Prosperity Fund (Dana Kemakmuran) untuk Energi Terbarukan Indonesia dan
Prosperity Fund untuk Program Energi Rendah Karbon ASEAN (Green Finance).
Prosperity Fund Inggris ini mendanai negara-negara berpenghasilan menengah, yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan difokuskan pada rumah bagi 70% penduduk miskin dunia serta penyumbang 60% pertumbuhan global pada tahun 2030.
Prosperity Fund Inggris ini untuk bantuan selama enam tahun dengan anggaran sebesar 1,2 miliar Poundsterling itu, untuk seluruh portofolio proyek strategis di negara-negara yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan inklusif, termasuk mereformasi sektor-sektor utama seperti infrastruktur dan energi.
"Saya senang bahwa Inggris bermitra dengan Indonesia untuk melakukan inisiatif ini. Melalui Program Energi Terbarukan dan Program Rendah Karbon dari
Prosperity Fund, kami bangga dapat mendukung tujuan Indonesia untuk menyediakan kesetaraan energi yang terfokus pada perluasan akses ke energi bersih di bagian timur Indonesia," tandasnya. [
atm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: