Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komentar Soal Nazi, Diplomat Top Filipina Jadi Sorotan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 23 Februari 2019, 23:46 WIB
b>RMOL. Diplomat top Filipina menjadi sorotan karena melontarkan komentar mengenai Nazi Jerman.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 
Sekretaris Urusan Luar Negeri Teodoro Locsin Jr baru-baru ini membandingkan perang melawan narkoba ala Presiden Filipina Rodrigo Duterte serupa dengan pembantaian Nazi terhadap jutaan umat Yahudi.
 
Komentarnya ini di menimbulkan ketegangan diplomatik antara Manila dan Berlin.
 
Locsin akhir pekan ini membela komentarnya tersebut. Dia menulis di media sosial bahwa perbandingan sebelumnya Duterte tentang perang mematikannya terhadap narkoba dengan pembunuhan pemimpin Nazi terhadap jutaan orang Yahudi selama Holocaust adalah sebuah metafora.
 
"Pembunuhan 6 orang Yahudi, 20 orang Rusia dan tidak bersalah seperti Anne Frank di Perang Dunia 2 adalah fakta sejarah," tulis Locsin di akun Twitternya.
 
Komentar Locsin mengikuti laporan sehari sebelumnya di mana Kementerian Luar Negeri Jerman memanggil dutabesar Filipina untuk Berlin, untuk memprotes pernyataan sebelumnya yang telah dia buat tentang pernyataan Holocaust yang kontroversial yang dilontarkan Duterte kepada seorang jurnalis selama kunjungan ke ibukota Jerman awal pekan ini.
 
Dalam wawancara dengan jurnalis ARD Arnd Henze, Locsin menanggapi pertanyaan tentang pernyataan Duterte tahun 2016, di mana dia tampak membandingkan dirinya dengan Hitler, dan mengatakan dia akan "dengan senang hati membantai" jutaan pecandu narkoba di Filipina, seperti yang dilakukan Nazi terhadap jutaan orang Yahudi. "Saya mengatakan hal yang sama," kata Locsin.
 
"Saya sendiri mengatakan hal yang sama bahkan sebelum dia mengatakannya," sambungnya.
 
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Departemen Luar Negeri di Filipina menggambarkan klip wawancara sebagai bias.
 
"Video yang diposting oleh Henze di blognya tidak lengkap dan menyesatkan. Video itu gagal menunjukkan upaya sengaja Henze untuk memprovokasi Sekretaris Locsin agar memberikan komentar kontroversial," begitu bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat Al Jazeera. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA