Â
Jurubicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh mengatakan, Abbas menerima Shtayyeh yang merupakan anggota komite pusat Fatah di kantornya pada hari Minggu (10/3) dan memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.
Â
Dia akan menggantikan Perdana Menteri Rami Hamdallah yang akan keluar.
Â
Dikabarkan
Al Jazeera, pemerintahan baru yang akan dibentuk akan didominasi oleh Fatah, meskipun partai-partai kecil lainnya akan tetap diwakili.
Â
Sementara itu, Hamas menilai bahwa penunjukan itu mencerminkan unilateralisme dan monopoli kekuasaan Abbas.
Â
"Hamas menekankan bahwa mereka tidak mengakui pemerintahan separatis ini karena dibentuk tanpa konsensus nasional," kata jurubicara Hamas, Fawzi Barhoum dalam sebuah pernyataan.
Â
Shtayyeh, mantan menteri pemerintah, telah menjadi bagian dari sejumlah tim perunding Palestina dalam perundingan yang ditengahi Amerika Serikat dengan Israel, dan merupakan mantan menteri pemerintah.
Â
Abbas sendiri akan tetap menjadi pengambil keputusan utama dan bertugas menjalin hubungan dengan komunitas internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: