"Kami juga terus menjalin komunikasi dengan keluarga mereka di Indonesia," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, Sabtu (16/3).
Dalam kondisi seperti ini, Dubes Tantowi mengajak semua pihak untuk tingkatkan solidaritas, kekompakan dan persaudaraan dengan saling memberi informasi, saling menjaga dan saling melindungi.
"Hindari pernyataan dan repost atau forward berita yang berpotensi memperkeruh keadaan. Tidak semua informasi itu berguna. Tahan dan cukup untuk konsumsi kita jika banyak mudharatnya," imbuhnya.
Dubes Tantowi menghimbau warga untuk tenang tapi waspada. Hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi target, ikuti himbauan dari Kepolisian Selandia Baru dan laporkan ke KBRI jika ada info-info penting.
KBRI telah membuka dua nomor hotline yang dapat dihubungi selama 24 jam. KBRI juga buka Sabtu dan Minggu dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan yang diperlukan.
"Saya bersama Athan dan Kordinator Fungsi Protokol dan Konsuler akan ke Christchurch siang ini untuk bertemu dengan otoritas kepolisian, rumah-rumah sakit tempat korban dirawat dalam rangka memastikan ada tidaknya korban dari warga kita," ungkapnya.
"Kami juga akan menemui warga kita yang menjadi korban dan warga kita lainnya. Kita doakan agar tidak ada korban jiwa dari warga kita. Yang sedang dirawat diberikan kesembuhan segera," ujar Dubes Tantowi menambahkan.
Dubes Tantowi dan rombongan baru bisa berangkat siang ini karena penerbangan ke Christchurch baru normal pagi ini menyusul penutupan Bandara Christchurch sejak kejadian kemaren.
Sebagaimana yang disampaikan PM Selandia Baru Jacinda Ardern, penembakan di Christchurch adalah aksi terorisme yang dikutuk oleh seluruh dunia. Presiden RI Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi sudah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.