Manifesto setebal 78 halaman itu dikirimkan ke alamat e-mail generik yang dimiliki Ardern dan dikelola oleh stafnya. Dengan demikian Perdana Menteri Ardern tidak membaca manifesto itu. Ia baru mengetahui soal manifesto itu setelah pembantaian di Masjid Al Noor.
Keterangan ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Kantor Perdana Menteri, Andrew Campbell, kepada
CNN.
Setelah membantai jamaah di Masjid Al Noor, Tarrant menuju Masjid Linwood dan menembaki jamaah di dalam masjid itu.
Sebanyak 49 orang tewas dalam serangan di kedua masjid. Puluhan lainnya dalam keadaan luka-luka.
Sehari setelah penembakan, Tarrant yang berusia 28 tahun hadir di pengadilan untuk mendengarkan dakwaan.
Dalam foto dari pengadilan yang beredar luas, Tarrant diapit dua polisi. Mengenakan baju tahanan berwarna putih. Kedua tangannya diborgol. Dan tangan kanannya membentuk simbol white spremacist.
Tarrant akan kembali dihadirkan dalam persidangan pada tanggah 5 April. Dua orang lainnya yang diduga terlibat dalam kejadian ini masih berada di dalam tahanan. Belum diketahui pasti peranan mereka dalam serangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: