Â
Analis penerbangan memperingatkan bahwa langkah ini bisa menjadi lampu kuning bagi Boeing karena dapat memicu lebih banyak pembatalan dari operator besar lainnya.
Â
Garuda sendiri menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang membatalkan pesanan Boeing 737 Max 8 pasca kecelakaan Lion Air akhir tahun 2018 lalu dan Ethiopian Airlines awal bulan ini.
Â
Kedua kecelakaan itu sama-sama melibatkan pesawat teranyar Boeing, yakni 737 Max 8.
Â
"Kami telah mengirim surat kepada Boeing yang meminta agar pesanan dibatalkan," kata juru bicara Garuda Ikhsan Rosan (Jumat, 22/3).
Â
"Alasannya adalah bahwa penumpang Garuda di Indonesia telah kehilangan kepercayaan dan tidak lagi memiliki kepercayaan diri pada pesawat (tersebut)," tambahnya.
Â
Pejabat Boeing sendiri akan mengunjungi Indonesia minggu depan untuk membahas rencana Garuda untuk membatalkan pesanan.
Â
Kepala konsultan penerbangan yang berbasis di Malaysia, Endau Analytics, Shukor Yusof mengatakan, pengumuman Garuda tampaknya menandai rencana formal pertama oleh perusahaan penerbangan untuk membatalkan pesanan 737 MAX 8.
Â
"Mungkin bukan yang terakhir. Ada resiko saingan Garuda, Lion Air, yang juga memiliki banyak pesanan 737 MAX 8, mungkin membuat keputusan yang sama," katanya.
Â
"Itu resiko. Ini diumumkan ke publik oleh CEO Lion Air. Dia menyatakan secara terbuka bahwa dia sedang mempertimbangkan pembatalan," tambahnya, seperti dimuat
AFP.
Â
Namun dia menambahkan bahwa sulit untuk memprediksi apakah lebih banyak operator utama akan mengikuti.
Â
"Ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan setiap maskapai memiliki kebutuhan khusus," kata Yusof.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.