Dalam pertemuan ke-5 World Assembly for Women (WAW) di Tokyo, Sabtu (23/3) pekan lalu, Menlu Retno mencontohkan peran Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinta Arden yang baru saja menghadapi serangan teror di Christchurch.
“Saya sangat percaya, dengan kekuatan peran perempuan dalam mendorong perdamaian. Mari kita bekerja sama dalam mendorong peran serta perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi," ujar Menlu Retno dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip pers rilis Kemenlu RI yang diterima, Senin pagi (25/3).
Langkah-langkah yang diambil PM Selandia Baru menurut Menlu Retno, telah menunjukan empati yang besar sehingga mampu menumbuhkan solidaritas dan menunjukan perannya sebagai ibu bangsa.
Selain itu juga PM Arden telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk berperan dan berkontribusi terhadap perdamaian.
"Untuk seperti Arden, perempuan harus memiliki kualitas
leadership, rasa empati, melindungi, dan solidaritas yang tinggi, sehingga memungkinkan untuk dapat menjadi agen perdamaian yang efektif," terang Menlu Retno.
Dalam kaitan ini, Indonesia dan ASEAN akan menyelenggarakan Pelatihan Regional tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan untuk diplomat perempuan dari semua negara ASEAN. Diharapkan, kegiatan ini momentum partisipasi dan pemberdayaan perempuan sebagai negosiator dan mediator.
"Saya yakin negosiatior dan mediator perempuan akan berkontribusi lebih dalam menjaga perdamaian dan kestabilan†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: