Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes RI Moskow Imami Pejabat Tinggi Dagestan Di Masjid Tertua Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 28 Maret 2019, 09:32 WIB
Dubes RI Moskow Imami Pejabat Tinggi Dagestan Di Masjid Tertua Rusia
Dubes RI untuk Rusia, M. Wahid Supriyadi menjadi imam salat di masjid tertua di Rusia/KBRI Moskow
rmol news logo Sebuah momen langka terjadi di kota Derbent, yaitu didaulatnya Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menjadi imam bagi beberapa pejabat tinggi Republik Dagestan di Masjid tertua di Rusia.

"Ini merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada Indonesia, ketika saya diminta menjadi imam sholat oleh para pejabat setempat di masjid tertua di Rusia ini," ungkap Dubes Wahid.

Kota Derbent yang berjarak sekitar 170 kilometer dari Makhachkala, ibukota Republik Dagestan, merupakan salah satu kota tertua di Rusia yang berusia lebih dari 2.000 tahun.

Duta Besar RI yang didampingi Minister Counsellor Ekonomi, Edi Suharto, Minister Counsellor Pensosbud, Adiguna Wijaya dan Sekretaris I, Bustan Jufri berkesempatan mengunjungi masjid tertua di Rusia, yaitu Masjid Juma yang dibangun pada tahun 734.

Masjid yang bernuansa Persia ini merupakan bangunan bersejarah yang menjadi saksi penyebaran agama Islam di Rusia dan kawasan sekitar. Kaum muslimin di Republik Dagestan memiliki kesamaan mazhab dengan di Indonesia.

Di dalam kompleks masjid terdapat beberapa pohon yang telah berumur ratusan tahun.

Imam Masjid Juma kota Derbent, Rizvan Gabibov, dengan penuh suka cita menyambut Dubes RI karena ini merupakan kunjungan Duta Besar Indonesia yang pertama kalinya dilakukan selama hampir 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia.

"Kami sangat senang dan menghargai sekali perhatian yang diberikan saudara-saudara dari Indonesia yang kami kenal sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim," ujar Imam Gabibov.

Dubes RI dan delegasi juga berkesempatan mengunjungi kompleks benteng kuno dan bersejarah, 'Naryn-Kala', yang berumur 2.000 tahun yang telah ditetapkan sebagai “Warisan Dunia UNESCO” sejak tahun 2003.

Rangkaian kegiatan lainnya di kota Derbent adalah berziarah ke pemakaman “Ziyarat Kyrhlyar” yang menjadi salah satu tempat yang dianggap sakral di kawasan Kaukasia Utara. Di pemakaman ini terdapat kompleks kecil dimana dimakamkan 40 orang martir para kerabat dari sahabat Nabi yang menyebarkan Islam ke Rusia pada periode awal masuknya Islam ke Rusia, sekitar 10 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Islam telah lebih dahulu masuk ke Rusia ratusan tahun lebih awal ketimbang masuknya Islam ke Indonesia. Saat ini, Rusia adalah negara di Eropa dengan jumlah populasi muslim terbesar yang mencapai sekitar 25 juta orang.

Kunjungan ke kota Derbent adalah bagian dari rangkaian kunjungan kerja Dubes RI ke Republik Dagestan tanggal 24-27 Maret 2019.

Pada saat kedatangan di bandara Makhachkala, Dubes disambut langsung oleh Wakil Pertama Ketua Pemerintah Republik Dagestan, Gadjimagomed Huseynov; Menteri Ekonomi dan Pembangunan Wilayah Republik Dagestan, Osman Khasbulatov; Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia di Republik Dagestan, Amirhan Magomeddadaev.

Para pejabat tinggi tersebut juga mendampingi kunjungan ke kota Derbent. Turut mendampingi juga Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Republik Dagestan, Enrik Muslimov dan Wakil Walikota Derbent, Vidadi Zeinalov.

Tujuan utama kunjungan kerja ke Republik Dagestan untuk menjajaki potensi pengembangan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Dubes menilai produk makanan halal dan fashion sangat berpotensi masuk ke pasar Dagestan yang merupakan pusat pusat perdagangan di daerah Kaukusia. Selain itu daerah ini memiliki potensi pariwisata yang tinggi, terutama bagi penggemar wisata religi dan sejarah.

Republik Dagestan dengan populasi sekitar 3 juta jiwa yang 95 persen penduduknya beragama Islam memiliki bagian pesisir di Laut Kaspia dan berbatasan dengan Georgia serta Azerbaijan dan berseberangan dengan Kazakhstan.

Republik Dagestan menjadi lebih dikenal dunia sejak salah satu warganya, Khabib Abdulmanapovich Nurmagomedov, menjadi juara dunia ajang petarung profesional The Ultimate Fighting Championship (UFC). Ia adalah seorang muslim pertama dan warga Rusia pertama yang berhasil menjadi seorang juara dunia di ajang ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA