Â
Perjanjian pengembalia benda-benda bersejarah tersebut ditandatangani oleh museum Kon-Tiki di Oslo dan kementerian kebudayaan Chile di Santiago.
Â
Artefak yang dikembalikan termasuk potongan-potongan ukiran dan tulang manusia dari pulau Pasifik.
Â
Untuk diketahui, pada tahun 1947, Heyerdahl menjadi terkenal karena berhasil menjadi nakhoda sebuah kapal rakit kayu kecil yang diberi nama Kon-Tiki yang melakukan perjalanan 6.000 km dari Peru ke Polinesia.
Â
Heyerdahl kemudian melakukan sejumlah perjalanan ke seluruh dunia, termasuk ke Pulau Paskah (atau Rapa Nui) pada tahun 1955-56 dan berkunjung lagi pada tahun 1986-88.
Â
Dari pulau itu, dia membawa pulang sejumlah artefak bersejarah.
Â
Penjelajah dan ahli etnografi tersebut kemudian meninggal pada tahun 2002 di usia 87 tahun.
Â
Putra Heyerdahl, Thor Heyerdahl Jr, mengatakan bahwa repatriasi artefak itu adalah pemenuhan janji ayahnya kepada pihak berwenang Rapa Nui.
Â
Sementara itu, direktur museum Kon-Tiki Martin Biehl mengatakan bahwa proses pengembalian akan memakan waktu.
Â
"Kepentingan kita bersama adalah bahwa benda-benda dikembalikan dan, terutama, dikirim ke museum yang dilengkapi dengan baik," ujarnya, seperti dimuat
BBC.
Â
Setelah upacara penandatanganan perjanjian pengembalian artefak itu, Menteri Kebudayaan Chili Consuelo Valdes menekankan bahwa pihaknya menanggapi permintaan adil orang-orang Rapa Nui untuk memulihkan warisan budaya mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: