Â
Kebijakan ini dengan segera memicu kontroversi. Sejumlah kritikus menilai bahwa kebijakan menargetkan wanita Muslim yang mengenakan jilbab atau penutup kepala lainnya.
Â
Namun, bukan hanya simbol Islam, aturan ini juga berlaku bagi agama apapun. Sehingga termasuk dalam aturan itu adalah larangan menggunakan salib.
Â
Usulan itu yang diperkenalkan pada hari Kamis (28/3), membuat pemerintah koalisi yang berhaluan kanan provinsi Avenir Quebec (CAQ) berbenturan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang mempromosikan kebebasan beragama.
Â
"Tidak terpikirkan oleh saya bahwa dalam masyarakat bebas kita akan melegitimasi diskriminasi terhadap warga berdasarkan agama mereka," kata Trudeau.
Â
Rancangan aturan itu akan mencakup pekerja publik di posisi otoritas, termasuk guru, hakim dan petugas polisi.
Â
RUU itu menegaskan bahwa sekularitas harus ditegaskan dengan cara yang menjamin keseimbangan antara hak kolektif negara Quebec dan hak asasi manusia dan kebebasan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: