Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasca Kecelakaan Ethiopian Airlines, Boeing Pangkas Produksi Model 737

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 06 April 2019, 12:05 WIB
Pasca Kecelakaan Ethiopian Airlines, Boeing Pangkas Produksi Model 737
Boeing 737 Max/Net
rmol news logo Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat Boeing memutuskan untuk sementara waktu memangkas produksi pesawat jenis 737 pasca kecelakaan yang melibatkan model 737 Max di Ethiopia bulan lalu dan di Indonesia tahun lalu.
 
Pihak Boeing pada Jumat (5/4) mengumumkan akan memangkas produksi dari semula 52 pesawat sebulan menjadi 42. Pemangkasan ini mulai diberlakukan dari pertengahan April ini.
 
Keputusan itu merupakan tanggapan Boeing terhadap langkah sejumlah negara yang menghentikan pengiriman pesawat.
 
Laporan awal kecelakaan Ethiopian Airlines yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa pesawat Boeing 737 Max yang terlibat dalam kecelakaan menunjukkan ada kesalahan dalam sistem anti-kiosnya.
 
Pesawat itu diketahui jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa pada bulan Maret lalu dan menyebabkan 157 orang di dalamnya meninggal dunia.
 
Jenis yang sama diterbangkan oleh maskapai Lion Air yang jatuh ke laut hanya lima bulan sebelumnya. Pesawat itu juga jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Jakarta. Kecelakaan itu merenggut nyawa 189 orang.
 
Dalam kedua kasus tersebut, temuan awal menunjukkan pilot telah bergulat dengan sistem anti-stall, yang dikenal sebagai MCAS, yang menyebabkan pesawat menukik berulang kali.
 
Dalam kasus kecelakaan Ethiopian Airlines, laporan dari otoritas Ethiopia yang dikeluarkan pada hari Kamis (4/4) menunjukkan bahwa pilot penerbangan ET302 berulang kali mengikuti prosedur yang direkomendasikan oleh Boeing sebelum kecelakaan terjadi.
 
"Kita sekarang tahu bahwa kecelakaan Lion Air Penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 baru-baru ini disebabkan oleh serangkaian peristiwa, dengan mata rantai berantai yang salah mengaktivasi fungsi MCAS pesawat. Kami memiliki tanggung jawab untuk menghilangkan risiko ini, dan kami tahu bagaimana melakukannya," begitu pernyataan yang dikeluarkan oleh Chief Executive Officer Boeing Dennis Muilenburg.
 
Dia menekankan bahwa Boeing membuat kemajuan dalam memperbarui perangkat lunak MCAS dan menyelesaikan pelatihan baru untuk pilot Max.
 
Dia berjanji untuk memperbaiki masalah tersebut di masa depan.
 
"Ketika kami terus bekerja melalui langkah-langkah ini, kami sedang menyesuaikan sistem produksi 737 sementara untuk mengakomodasi jeda dalam pengiriman Max, memungkinkan kami untuk memprioritaskan sumber daya tambahan untuk fokus pada sertifikasi perangkat lunak dan mengembalikan Max ke penerbangan," tanbahnya seperti dimuat BBCrmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA